Follow Us @ciliunj


Sabtu, 28 September 2019

LZR KILUA HOLMES, CHAPTER 1 : STUDY IN PINK (PART 1)


-        HUJAN DAN HOLMES 




          Suasana dipagi hari yang amat sunyi dari berisiknya suara kendaraan bermotor menjadi fenomena yang menarik untuk dipandang. Akan tetapi suara rintihan air yang deras menggantikan peran sebagai penghias dipagi hari ini. Lingkungan sekolah pun diselimuti oleh udara yg begitu dingin. Para siswa  mulai berdatangan dengan memakai payung atau mantel yang masih dikenakannya hingga menuju kelas. Akan sangat menarik menikmati suasana ini dari lantai atas gedung, bersama seorang sahabat yang hanya terdiam sambil menyedekapkan kedua tangannya dikarenakan udara dingin dipagi hari.
“Kau lihat yan, mereka begitu terburu-buru untuk memasuki kelasnya masing-masing, terutama wanita bermantel pink itu.” celoteh holmes sambil memerhatikan mereka.

“Ya, mungkin karna mereka terlambat.”  balasku yang sama-sama melihat keadaan sekitar.
“Bukan yan,  coba kau perhatikan caranya berjalan dengan cepat, sangat lihai bukan? dan kedua tangannya terayun-ayun yg menimbulkan rasa resah pada saat ini, dia adalah seorang model dari jurusan busana butik.”
“Tapi kenapa ia amat terburu-buru padahal jam baru menunjukan angka 6.”
“Tentu saja resah dengan apa yg dikenakannya, dia biasa memakai pakaian yg berkain seperti model umumnya, dia tidak suka memakai mantel karna jarang dikenakannya, dengan menunjukan keresahannya pada gerak tubuhnya, dan cara lihai nya berjalan, serta mantel yg amat terlihat feminim, deduksi ku dia adalah seorang model di sekolah ini.”


Analisa selalu dilakukan oleh si detektif amatiran ini, Ia suka menganalisa hal-hal yg kecil. Menurutnya, terkadang hal kecil akan menjadi menarik bila diperhatikan dengan teliti. Perbincangan kecil itu diakhiri dengan suara bel, menandakan kelas akan segera dimulai. Tak lama kemudian, seorang guru datang dan kegiatan belajar mulai dibuka. Selama kegiatan belajar, Lazarus holmes tak banyak bicara soal materi yang diberikan, dia seperti terlarut kedalam suasana alam sekitar, menyatu dengan apa yang terjadi ditempat ini.
“Lazarus kilua holmes?” ucap bu guru memanggil nama panjangnya
“iya bu saya!” tukas holmes dengan cepat
“ini bukumu yg blum kamu ambil dimeja ibu kemarin, nanti setelah ini kamu temui ibu ya di ruangan.”
“baik bu.”

Setelah bel berbunyi holmes langsung mengajakku, aku sudah mengira kalau dia akan pergi ke ruang guru, ternyata dugaanku meleset, kami pergi ke kantin terlebih dahulu. Disana dia hanya membeli teh, untuk mengahangatkan kondisi tubuhnya, lalu bergegaslah kami menuju ruang guru dan menemui bu galuh. Bu galuh adalah wali kelas kami. Akhir-akhir ini Ia sering menemui bu galuh, entah karna hal apa, aku tidak terlalu peduli dan memang hanya urusan antara dia dan bu galuh.
“Ada apa bu memanggil saya?” Lanjut holmes setelah mengucapkan salam
“Ini soal teman-teman dikelas mu, apa ada masalah dengan kegiatan sekolah?”
“Tidak ada bu, semua sudah ada dikelas sejak pagi, meskipun hujan, semangat mereka untuk belajar tidak pudar sedikit pun, bukan begitu yan?”
“i..iya bu..” jawab ku sambil menatap bu galuh
“Saya sengaja mengajak ian, untuk beberapa alasan bu.” menyambar setelah aku bicara
Selepas dari ruang guru, aku heran alasan apa yang dimaksud. Tak dipungkiri lagi, aku bertanya dengannya selama diperjalanan menuju kelas.
“Aku akan sangat membutuhkan bantuan mu untuk apa yg dibicarakan bu galuh tadi.”

Dengan jawabannya yg seperti itu aku bisa mengerti, alasan itu akan aku temukan seiring berjalannya waktu. Sesampainya kami dikelas, kami membuka teh yg masih membuat kepulan uap diatas gelas untuk dinikmati dan menunggu guru untuk jam pelajaran berikutnya


Tbc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar